Navaswara.com – Petualangan Janice Tjen di Chennai Open 2025 melampaui ekspektasi. Bukan hanya meraih gelar double yang fantastis, ia juga mengakhiri puasa gelar tunggal putri Indonesia di level WTA 250 setelah lebih dari dua dekade, sekaligus melampaui rekor Angelique Widjaja. Petenis muda ini tidak hanya tampil menonjol di paruh kedua tahun 2025, tetapi juga berhasil mengukir sejarah baru bagi Merah Putih di sirkuit tenis elit wanita (WTA).
Puncak kegemilangan itu terjadi di India. Dalam laga final tunggal putri yang digelar Minggu (2/11), Janice tampil superior di hadapan Kimberly Birrell, petenis Australia, melalui kemenangan straight set 6-4, 6-3. Kemenangan Janice secara resmi mengakhiri puasa gelar tunggal putri Indonesia di panggung internasional yang telah berlangsung sejak tahun 2002, ketika Angelique Widjaja terakhir kali menjuarai PTT Pattaya Open. Keberhasilan ini menegaskan bahwa Indonesia kini memiliki kembali kekuatan yang patut diperhitungkan di nomor tunggal.
Hebatnya, prestasi Janice tidak berhenti di sektor tunggal. Beberapa jam setelah kemenangan historis tersebut, ia turun di final ganda putri bersama kompatriotnya, Aldila Sutjiadi. Duet Srikandi Merah Putih itu berhasil menumbangkan unggulan pertama, Storm Hunter/Monica Niculescu, lewat pertarungan ketat 7-5, 6-4. Menyabet dua trofi sekaligus, tunggal dan ganda di ajang WTA 250 dalam satu hari merupakan sebuah manuver pencapaian yang langka, mengukuhkan Janice sebagai double champion yang patut diapresiasi.
Peringkat Terbaik Kedua Indonesia
Kesuksesan beruntun di paruh kedua tahun ini, yang ditandai dengan menembus ronde kedua AS Terbuka, meraih gelar WTA Challenger di Jinan Open, hingga puncaknya di Chennai, memberikan dampak seismik pada peringkat dunia Janice.
Situs resmi WTA mengonfirmasi bahwa setelah kesuksesan di Chennai Open, Janice diperkirakan melesat ke peringkat 53 besar dunia di sektor tunggal putri. Catatan ini bukan kenaikan angka biasa. Posisi ke-53 dunia secara resmi melampaui capaian tertinggi yang pernah diukir oleh Angelique Widjaja, yang mentok di peringkat 55 sepanjang kariernya.
Janice kini menempatkan dirinya sebagai petenis Indonesia dengan peringkat terbaik kedua sepanjang sejarah, hanya kalah dari legenda hidup tenis Indonesia, Yayuk Basuki, yang pada masa kejayaannya sempat menembus peringkat 19 dunia. Capaian ini menutup tahun 2025 sebagai tahun yang benar-benar bersejarah, menandai kebangkitan kembali powerhouse tenis putri Indonesia di peta persaingan global.
Keseluruhan rangkaian prestasi ini, terutama gelar ganda yang diukir bersama Aldila Sutjiadi dan capaian tunggal yang mengakhiri penantian puluhan tahun, menempatkan Janice Tjen pada posisi istimewa dalam narasi olahraga nasional. Namun, tantangan selanjutnya bagi Janice adalah menjaga konsistensi dan menapaki jejak legendaris Yayuk Basuki.
