Navaswara.com – Kesadaran terhadap praktik pariwisata berkelanjutan kini semakin menjadi tolok ukur penting bagi destinasi dunia. Bali pun kembali menunjukkan perannya melalui pencapaian AYANA Bali yang resmi meraih Sertifikasi Emas EarthCheck, pengakuan global bagi destinasi yang menjalankan operasi secara bertanggung jawab dan berbasis sains selama lebih dari lima tahun.
EarthCheck dikenal sebagai lembaga ilmiah internasional yang menilai kinerja keberlanjutan industri pariwisata melalui proses benchmarking dan audit mendalam. Dengan penghargaan ini, AYANA Bali bergabung dalam kelompok eksklusif yang hanya terdiri dari tujuh properti di Bali yang telah mencapai level Emas atau lebih tinggi. Capaian tersebut menjadi pembuktian bahwa skala besar tidak selalu berbanding lurus dengan jejak ekologis yang tinggi.
“Keberlanjutan bukan sekadar konsep, tetapi bagian dari identitas kami. Setiap keputusan yang diambil di AYANA berakar pada tanggung jawab jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat,” ujar pihak manajemen AYANA Bali. Pernyataan ini merefleksikan pendekatan sistematis resor seluas 90 hektare yang menaungi 993 kamar, 30 restoran, dan lebih dari 17 venue acara di kawasan Teluk Jimbaran.
Salah satu program utama yang berperan besar dalam pencapaian ini adalah AYANA Food Waste Loop, yang mengubah limbah organik menjadi pakan ternak bagi petani lokal. Minyak goreng bekas juga disalurkan ke Green School Bali untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar BioBus dan bahan sabun. Sepanjang 2024, resor ini berhasil mengurangi 32 ton limbah plastik melalui penggunaan botol isi ulang, botol kaca yang dapat digunakan kembali, kemasan kertas daur ulang, serta kartu kunci berbahan kayu.
Dalam upaya menuju emisi nol bersih, AYANA Bali mengoperasikan 34 kendaraan listrik yang menekan emisi karbon dioksida harian hingga 30 kilogram. Panel surya resor ini kini menghasilkan 854 kWp energi, sementara tambahan 516 kWp tengah dipasang. Audit EarthCheck 2024 mencatat penurunan konsumsi energi sebesar 24,8 persen di AYANA Resort Bali dan 32,3 persen di RIMBA by AYANA.
Dari sisi konservasi air, sistem pengolahan yang diterapkan mampu mendaur ulang hingga 90 persen air limbah, menghasilkan lebih dari 324.000 kL air untuk kebutuhan irigasi dan toilet setiap tahun. Langkah ini secara signifikan mengurangi ketergantungan terhadap air bersih serta memperkuat ketahanan resor selama musim kemarau.
Pemberdayaan masyarakat juga menjadi elemen penting dalam komitmen keberlanjutan AYANA. Sekitar 96 persen kontrak layanan dan 80 persen bahan pangan segar diambil dari mitra lokal, yang tidak hanya memperkuat ekonomi daerah tetapi juga menekan emisi transportasi. Melalui kerja sama dengan Green Camp Bali, AYANA turut menghadirkan program edukasi sirkular bagi siswa tentang pengelolaan limbah dan konservasi sumber daya alam.
Di luar aspek lingkungan, AYANA menjaga nilai budaya Bali melalui inisiatif seperti Kampoeng Bali, SAKA Museum, dan lokakarya budaya yang menghadirkan pengalaman langsung bagi tamu. Di AYANA Farm, lahan organik seluas dua hektare, lebih dari 130 varietas bunga, buah, sayur, dan rempah ditanam untuk kebutuhan restoran sekaligus menjadi ruang belajar interaktif melalui program AYANA Farm Walk dan Root Ball Farm Experience.
Kawasan hijau AYANA juga menjadi rumah bagi lebih dari 20 spesies burung asli serta lebih dari 60 jenis flora tropis yang tumbuh di Tevana Garden seluas enam hektare. Lanskap ini merepresentasikan keseimbangan antara kemewahan dan tanggung jawab ekologis yang menjadi ciri khas resor tersebut.
Setelah meraih Sertifikasi Emas EarthCheck, AYANA Bali berencana memperluas infrastruktur tenaga surya, memperkuat sistem daur sirkular, dan memperluas edukasi keberlanjutan dalam seluruh operasi. Upaya ini menjadi bagian dari Net-Zero Pathway menuju target berikutnya, yaitu Sertifikasi Platinum EarthCheck, yang menandai tekad AYANA untuk terus menyeimbangkan inovasi, tanggung jawab, dan keindahan alam Bali.
